Kelas 6 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2
Berikut ini Pembelajaran Kelas 6 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2. Silahkan bisa di Tonton Video dibawah ini ya.
Pemimpin di Sekitarku
Tadi malam aku menonton
pertunjukan orkestra di televisi. Aku terkesan dengan dirigen yang memimpin
orkestra itu.
Kenapa?
Pemain orkestra dapat menampilkan
permainan musik yang indah.
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di
Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini
putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah.
Beliau merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara.
Kartini kecil berbeda dengan
anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan mengenyam
pendidikan di sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese
Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah
sesuai tradisi Jawa pada masa itu.
Selama sekolah di ELS, Kartini
belajar Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini berkirim surat
kepada teman-teman di Belanda. Beberapa temannya, yaitu Rosa Abendanon dan
Estelle “Stella” Zeehandelaar.
Surat-surat yang ditulisnya lebih
banyak berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan wanita pribumi yang sulit untuk
maju. Kebiasaan wanita harus dipingit dan tidak bebas menuntut ilmu diungkapkan
dalam surat-surat Kartini. Menurut Kartini, perempuan harus memperoleh
kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun di mata hukum.
Kartini ingin melanjutkan sekolah
ke Jakarta atau ke Belanda, tetapi orang tuanya tidak mengizinkannya. Meskipun
demikian, orang tuanya tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru. Kartini
pun mengajar anakanak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara.
Pada usia 24 tahun, Kartini
dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Kepada
suaminya, Kartini menyampaikan bahwa ia ingin menjadi guru dan mendirikan
sekolah. Keinginan Kartini disambut baik suaminya. Kartini didukung untuk
mendirikan sekolah wanita di kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Setahun menikah, Kartini dikaruniai
seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojo Adhiningrat yang lahir pada
tanggal 13 September 1904. Namun, empat hari setelah melahirkan, Kartini
meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa
Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Meski sudah meninggal, perjuangan
Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita
Indonesia. Berdasarkan surat-suratnya itu, diterbitkanlah buku “Habis Gelap
Terbitlah Terang”.
Berkat jasanya, R.A. Kartini
ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Hingga hari ini
setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini untuk mengenang
jasa-jasa Ibu R.A. Kartini.
Posting Komentar untuk "Kelas 6 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 2"